Karena status saya merupakan seorang buruh yang masih mengaharap imbalan untuk bekerja dan dibatasi dengan aturan kerja, maka saya tidak bisa mengikuti adu argumen dan opini dengan "berbalsa pantun" dan tidak sempat juga membaca satu persatu komentar yang sampai detik tulisan ini ditulis tercatat ada 182 komentar. Hmm...banyak juga untuk sebuah topik bahasan yang sebenarnya klise dan sederhana "emansipasi wanita". Tulisan ini juga yang menginspirasi saya dan sekaligus mengingatkan akan aktivitas saya dan istri sebagai seorang pekerja sekaligus kepala dan ibu rumah tangga.
Ya..dalam kesibukan kami sebagai pekerja, kami tentunya juga harus membagi waktu untuk keluarga. Di sela kesibukan ini kami masih menyempatkan untuk terus belajar dan berbagi pengalaman seputar keluarga. Dari kecintaan kami terhadap dunia anak dan sebagai apresiasi untuk anak kami, spesial saya buat sebuah situs untuk media berbagi mengena tumbuh kembang anak, dan terciptalah situs Dunia Aretha, mengambil nama personal dari anak sulung kami si Kakak. Informasi seputar anak dan keluarga juga berbagai artikel berupa opini maupun referensi dari berbagai sumber bisa dijumpai di rubrik info anak dan artikel serta varian informasi yang lain di Dunia Aretha.
Lalu apa hubungannya dengan judul di atas yah..? Mengasuh Rubrik Konsultasi Anak, Emansipasi Laki-laki? Nah, pasti ada benang merahnya donk. Jadi ceritanya begini, setelah membuat situs Dunia Aretha tadi, kita juga buat sebuah fanpage di facebook dengan nama "Dunia Aretha - Jendela Informasi Buah Hati Kita" yang ditujukan untuk belajar sambil berbagi seputar dunia anak dan ternyata cukup banyak interaksi yang terjadi. Meski pertanyaan yang dilontarkan dan diskusi yang terjadi seputar tumbuh kembang dan kesehatan anak, kami lebih mengarah untuk memberikan pencerahan dari sisi psikologis anak dan orang tua, hal ini tentu saja sesuai dengan background istri.
Lantas kenapa jadi muncul judul "emansipasi laki-laki"? Ini sebenarnya sedikit rahasia buat dibeberkan, tapi coba saya sampaikan dengan jujur :senyum. Dari total fans, komposisinya mayoritas kaum perempuan yaitu sebesar 72 %. Nah, yang serunya sebagai admin dari page ini, saya ikut terlibat dalam diskusi seru antar ibu-ibu ini dengan berbagai pertanyaan seputar bayi dan balita serta tumbuh kembang mereka. Mungkin mereka tidak sadar bahwa selama ini saya juga ikut menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan, bahkan porsinya mungkin lebih besar dari istri saya, mengingat kesibukannya setelah sampai di rumah sebagai prioritas adalah si Kakak dan Adek. [caption id="attachment_172453" align="aligncenter" width="553" caption="Page Statistic"]
Dari jumlah fans mayoritas sebesar 72% adalah kaum wanita, hal ini membuktikan bahwa memang kaum perempuan lah yang punya porsi lebih besar dalam hal mengurus rumah tangga, terutama anak-anak kita. Hal ini juga yang membuat ibu-ibu tadi "terkecoh" tidak menyadari saya yang laki-laki tulen merupakan orang yang selama ini menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan mereka. Ternyata seru juga ketika saya "berpura-pura" sebagai seorang "Bunda" seperti panggilan yang sering mereka sebut. Tentunya setiap jawaban dan diskusi yang saya lontarkan tidak "asal", tetap melalui supervisi istri saya yang lebih kompeten di bidangnya, sedangkan saya mencantumkan di profile sebagai "Otodidak in Management & Psichology" *:senyum
Kembali ke diskusi masalah emansipasi, jadi mucul pertanyaan yang cukup menggelitik bagi saya. Apakah yang saya lakukan tadi yang bisa dibilang menjadi salah satu pengasuh rubrik konsultasi anak ini sebagai bentuk dari keinginan untuk mendapatkan hak yang sama dengan istri saya atau dengan kata lain sebagai bentuk emansipasi laki-laki dalam hal pengasuhan anak? Bisa jadi demikian, tapi yang pasti saya tidak pengen "kebablasan" dengan mengambil alih porsi istri saya dalam pola pengasuhan untuk anak dan keluarga. Yang saya lakukan adalah sebagai bentuk saling melengkapi dan belajar untuk berempati terhadap aktivitas mulia seorang ibu dalam mencetak anak-anak yang berkualitas, karena saya yakin bahwa "SmartKids are created by SuperMoms and SuperDads" dan bahwa "Profession with the highest salary is being a Mother since the payment is PURE LOVE"
Salam,
HUM
0 comments:
Post a Comment