Sabtu sore,06 April 2013 sekitar jam 16:00, hujan yang mengguyur daerah Cikarang Baru membatalkan niat saya untuk gowes setelah pagi hari tadi batal gowes karena kesiangan. Hujan turun cukup deras memunculkan titik-titik air menetes alias bocor di sana-sini. Akhirnya saya putuskan sore itu keluar rumah mampir supermarket bangunan buat beraksi besok pagi sekalian makan malam bareng keluarga.
Habis maghrib kita keluar rumah, hujan belum juga reda meskipun sudah tidak sederas sebelumnya. Sampai ke supermarket bangunan, ambil pernak-pernik penambal bocor sekaligus peralatannya. Lanjut putar setir ke tempat makan di sekitar perumahan. Beberapa ratus meter menjelang tempat makan, terlihat sedikit kemacetan di depan, bahkan terlihat beberapa kendaraan bermotor balik arah melawan arus. Demi menghindari kemacetan di depan yang entah apa penyebabnya, banting setir ikut melawan arus sedikit sekitar 20 meter menuju tempat makan.
Sambil santai menunggu menu tersaji ditemani hujan yang sudah mulai mereda, ambil gadget di tangan melihat update informasi email dan group chat. Bermula dari email seorang warga yang ikut milist Cikarang Baru menanyakan informasi yang dia terima bahwa sungai Cilemahabang yang membelah perumahan Kota Jababeka meluap, sedangkan beliaunya sedang berada di Jakarta. Belum ada tanggapan atas posting ini kemudian saya beralih ke group chat warga milist dan teman-teman goweser CBC yang ternyata sudah cukup ramai dan update berita terbaru dengan lebih cepat.
Sahut menyahut informasi di sekitar lokasi masing-masing dilengkapi dengan foto-foto eksklusive kondisinya. Ternyata kemacetan di jalan tadi yang membuat sebagian kendaraan bermotor balik arah adalah salah satu efek dari meluapnya sungai Cilemahabang yang ternyata sudah membuat sebagian jalan utama Cikarang baru terendam air yang tidak bisa dilewati kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Informasi yang cepat ini juga direspon oleh masing-masing orang untuk cross check anggota keluarga maupun saudaranya di tempat masing-masing. Informasi arus lalu lintas yang masih bisa dilewati dan jalur alternatif untuk mencapai lokasi, mengingat sebagian warga sedang bepergian keluar sehingga malah kesulitan untuk kembali ke rumahnya, ditambah lagi belum tahu apakah kondisi rumah ikut terkena imbas banjir atau tidak.
Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan dilalui dengan kendaraan bermotor, sepeda merupakan sarana yang tepat untuk berkeliling melihat kondisi yang ada di setiap sudut perumahan. Salah seorang dedengkot CBC dengan code name “Om Gazelle” dan Ketum CBC “Om A-Riv” akhirnya dengan sigap ganti kostum turun ke jalan untuk NR di tengah hujan gerimis. Foto-foto dan reportase melengkapi informasi update kondisi banjir yang melanda. Ketinggian air bervariasi dari setinggi betis sampai pinggang dan dada, demikian live report yang cukup membuat kita mengernyitkan dahi menaksir ketinggiannya kira-kira berapa meter.
Tidak ketinggalan reportase dari goweser klimis karena tunggangannya lebih cocok untuk on road, Kang Acoe menyusuri daerah kampung sekitar perumahan yang ternyata kondisinya lebih parah lagi. Air masuk ke rumah sebagian besar warga yang memang berdekatan dengan bantaran sungai memaksa mereka untuk mengungsi ke tempat lebih tinggi di ruko-ruko dan mushola perumahan.
Bahan bantuan dan tim evakuasi juga langsung sigap dan cepat memberikan bantuan ke tempat pengungsian. Informasi yang cepat dari masing-masing member untuk siap menampung para pengungsi dan mengevakuasi saudara masing-masing ke rumah mereka yang tidak terkena imbas banjir ini.
Menjelang jam 20:00 malam hujan sudah reda dan air sudah mulai surut menjelang dini hari. Kejadian banjir di wilayah Cikarang Baru ini memang bukan yang pertama kali. Siklus 5 tahunan banjir Ibukota beberapa waktu lalu juga ikut berdampak ke daerah timur Ibukota ini. Pertumbuhan perumahan dan kawasan industri yang cukup cepat agak membuat khawatir warga apabila tidak diiringi dengan perencanaan sistem drainase yang matang dari pengembang, apalagi perluasan wilayah pasti mengambil fungsi resapan air dan pohon-pohon yang hijau. Pengaturan buka tutup pintu air sungai Cilemahabang juga perlu perhatian dan timing yang tepat sehingga tidak mengakibatkan meluapnya air melewati bantaran sungai masuk ke perumahan warga.
Cepatnya informasi warga dengan memanfaatkan media memberikan dampak positif untuk mempercepat antisipasi dan penanganan terjadinya bencana dan menambah erat tali silaturahmi antar warga perumahan maupun penduduk kampung sekitar. Mudah-mudahan juga menjadi masukan yang bisa disikapi positif oleh pengembang untuk memberikan tempat yang nyaman dan aman bagi penghuninya.
Satu hal yang menjadi catatan reportase banjir kali ini, ketika mobil dan motor tidak kuasa menerjang banjir, sepeda merupakan senjata ampuh untuk menakhlukkannya ^_^
Salam Gowes,
It's All About Bicycle |
0 comments:
Post a Comment