Aksi amnesia dari para tokoh politik di tanah air ini memang sudah tidak asing terdengar di telinga kita atau kita baca di media ketika suatu kasus mencuat dan memunculkan rantai penghubung dalam lingkaran konspirasi orang-orang tersebut. Sumpah di bawah kitab suci ternyata tidak mampu mencerahkan ingatan mereka saat masa-masa ceria penuh canda tawa dengan orang-orang yang “pernah” mereka kenal itu. Percakapan lewat telpon belum juga mudah mengembalikan ingatan mereka. Jepretan kamera yang sempat merekam momen-momen kebersamaan mereka sedikit membuka memory indah di antara mereka.
Sebagai seorang kepala negara, SBY tentunya dianugrahi ingatan yang lebih tajam dari orang awam. Asupan gizi yang cukup dan pola makan yang pasti sangat diperhatikan oleh para ajudannya tentunya akan menjamin otak dan pemikiran yang brilian. Belum lagi asisten dan staff ahli yang mengelilinginya yang akan dengan sigap mencatat dan mengabadikan setiap aktivitasnya dan tentunya catatan akan momen penting serta juga orang-orang yang dekat dengan SBY akan terukir rapi di sana. Jadi mustahil kalau SBY amnesia terhadap nama Bunda Putri. Untuk berpura-pura tidak kenal pun saya pikir juga bukan sifat dari seorang kepala negara yang mempunyai jiwa ksatria seorang pemimpin.
Akan sangat memalukan juga apabila SBY mengikuti jejak para politisi yang tiba-tiba amnesia ketika kasus mencuat melibatkan dirinya. Harusnya para politisi yang bermasalah itu yang harus mengikuti gaya kepemimpinan SBY, wong sudah terbukti mampu menjadi orang nomer satu di negeri ini. Jadi apa alasan yang cukup masuk akal kenapa SBY membantah kenal dengan Bunda Putri?
Saya coba analisa dari latar belakang Pak SBY. Sebagai seorang negarawan, pemimpin bangsa yang tentunya sangat sibuk dengan berbagai urusan kenegaraan, SBY masih bisa meluangkan waktunya untuk menikmati hobinya. Kita tahu bahwa salah satu hobi SBY adalah di bidang musik. Suka menyanyi dan bahkan menciptakan lagu sendiri. Salah satu sisi yang balance terhadap kesibukannya untuk mengurusi rakyat. Sosok SBY yang suka musik tidak kalah dengan musisi tanah air kita. Anugrah sebagai seorang selebrity layak kita semangatkan untuk SBY. Dan tentunya hal ini bisa jadi merupakan salah satu alasan kenapa SBY tidak mengenal Bunda Putri. Sebagai seorang selebrity tentunya banyak sekali fans di sekitarnya, sehingga akan sulit sekali mengingat satu persatu orang-orang di sekitarnya. Bahkan jika nanti muncul foto bersama antara SBY dan Bunda Putri, tentunya hal itu tidak bisa serta merta dijadikan argumen bahwa mereka saling mengenal. Bunda Putri bisa saja kenal SBY, tapi SBY belum tentu, lha wong selebrity..
Analisa kedua coba saya lihat dari sisi kematangan usia. Sosok Bunda Putri muncul dalam percakapan telpon antara Lutfi Hasan dan Ridwan Hakim, putra dari tokoh senior partai, Hilmi Aminudin. Jika kita lihat dari usia, sepak terjang Ridwan Hakim cukup besar bisa jadi berkat nama besar ayahnya. Sebagai anak muda tentunya menjaga kesopanan dengan orang yang lebih tua. Jadi sudah sewajarnya dia memanggil dengan sebutan Bunda karena mungkin menganggap sang Bunda Putri seusia dengan ibundanya. Akan menjadi sangat wajar jika SBY tidak kenal dengan sosok Bunda Putri karena Hilmi Aminudin sang ayah pun bisa jadi kenalnya dengan nama Neng Putri. Jadi bisa jadi juga dan boleh donk kalau SBY kenalnya bukan dengan Bunda Putri tapi dengan Non Putri? *senyum
*music*
Saya si Putri
Si putri sinden panggung
Datang kemari menurut panggilan Anda
Panggung ke panggung
Saya sering bergoyang
Suka dan duka terkadang saya rasakan
Salam,
HUM
0 comments:
Post a Comment